Dalam KKN ini, banyak yang harus
dilakukan oleh mahasiswa untuk membangun masyarkat sekitarnya untuk menuju
keadaan lebih baik dan lebih maju ketika sedang ditempati ataupun sudah
ditinggalkan oleh mahasiswa KKN itu sendiri. KKN itu sendiri hakikatnya adalah
program pengabdian mahasiswa/I kepada masyarakat, karena setelah mahasiswa
telah selesai melaksanakan pendidikannya, maka disitulah mereka mulai akan
memasuki dunia yang benar-benar nyata di masyarakat, abgaimana untuk
beradaptasi dengan lingkungan baru, maupun lama, dan bagaimana berkomunikasi
yang baik dengan masyarakat agar terjalinnya silaturahmi yang kuat.
Selain bagi masyarakat, KKN ini juga
berfungsi untuk membentuk karakter dari setiap peserta KKN itu sendiri,
mengapa? Karena ketika KKN para peserta dituntut untuk bekerja bersama
masyarakat, bagaimana jadi pemimpin dalam suatu kegiatan atau kelompok. Tentu saja,
dalam memimpin beberapa orang diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik,
kemampuan bersosial yang tinggi antar individu sehingga tidak adanya permasalahan
dalam berkomunikasi. Dan mengatur suatu hal dengan tepat itu juga dapat menjadi
pembelajaran kedepannya. perencanaan tanpa tindakan tidak akan berguna. Tetapi tindakan
pasti yang sangat dibutuhkan di lingkungan masyarakat yang masih butuh
pengembangan SDM mereka sendiri dalam berbagai hal yang dapat dibantu oleh
peserta KKN.
|
mengajar mengaji anak-anak pada malam hari |
|
mengajar mata pelajaran dasar kepada anak-anak |
|
belajar mewarnai |
|
belajar mengenal huruf |
|
belajar menghitung |
KKN reguler maupun KKN-PPM tidak
lah berbeda satu sama lain. Tujuan setiap KKN sama, memberdayakan masyarakat. Kebiasaan
masyarakat hanya melihat suatu permasalahan dari sisi luar saja, di kota besar
pun masih ada sisi lainnya dari kemewahan kota. Jadi, meskipun ada KKN-PPM di
kota bukan berarti tidak adanya program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan.
Tidak semua penduduk kota sudah mampu secara ekonomi dan penggunaan SDA yang
baik. Lampulo, tepatnya di dusun III Tgk Disayang para pembuat ikan kayu atau
disebut keumamah dalam bahasa Aceh
ini masih kurang dalam produktivitasnya dibandingkan dengan produsen ikan kayu
di dusun lainnya dalam gampong Lampulo juga. Di dusun ini masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara membuat keumamah. Hal ini juga
disebabkan karena kurangnya minat masyarakat untuk membuat keumamah, banyak lasan yang menyebabkan masyarakat kurang minat,
dari kesibukan mengurusi rumah tangga sampai kurangnya pengetahuan mereka
terhadap proses mengolah dan pengemasan ikan kayu dengan baik dan benar. Hal
ini yang harus peserta KKN bantu masyarakat, agar masyarakat di dusun ini
menjadi lebih bagus produktivitasnya, semakin bagus kualitas yang dihasilkan dan
dapat bersaing dengan ikan kayu yang sudah terlebih dahulu merajai pasar dari
dusun lain.
|
mengajar mengaji iqra' |
|
mengajar mengaji anak perempuan |
Harapan yang sangat besar
terletak di dusun ini agar setelah mahasiswa KKN kembali ke kampus, dusn ini
lebih mandiri dalam membangun perekonomian mereka selain dari profesi nelayan
saja. Dan diharapkan dusun ini juga menjadi pedoman bagi dusun lain,maupun
gamong lain dalam mengola ikan kayu yang baik dan benar agar dapat bersaing di
pasar makanan olahan seperti produk-produk makanan olahan lainnya yang berasal
dari luar gampong maupun dari luar Aceh sendiri. Amin! (FNM)