Pada hari ketiga, pagi hari jam 09.00 semua peserta dibagi menjadi 9 kelompok kecil oleh Koor.Kecamatan, hal ini bertujuan untuk mempercepat silaturahmi dengan semua warga dusun III, dan untuk mendata siapa saja warga yang memiliki atau ingin memulai usaha pembuatan ikan kayu. Sehingga, dalam program kerja kedepan, lebih mudah dalam mengundang masyarakat untuk mengikuti program tersebut.

                Di dusun III terdapat +/- 200 kepala keluarga yang memiliki profesi berbeda-beda dengan mayoritas sebagai nelayan. Tetapi, tidak semua yang membuat ikan kayu, karena banyak yang mebuat ikan kayu secara musiman, hanya ketika ikan melimpah dari laut. Dan dari hasil survey yang kami lakukan sekaligus dengan silaturahmi, masih ada warga dusun III yang masih belum bisa menyimpan dengan baik ikan kayu yang telah dibuatnya, menurut pengalaman beliau, Ibu Khatijah, hanya 2 bulan ikan kyu disimpan diwadah tertutup tetpi sudah berjamur. Sedankan hal sebenarnya, ikan kayu dapat bertahan maksimal 3 tahun asalkan proses pembuatan dan pengemasan atau penyimana nya dilakukan dengan benar.

                Setelah shalat jumat, semua peserta KKN berkumpul di meunasah dusun untuk melakukan gotong royong bersama warga, lokasi gotong royong kali ini adalah sekitar meunasah sampai gedung pemuda yang berada di samping lor. Budiman II. Gotong royong yang dilaksanakan berupa pembersihan bahu jalan, selokan yang sumbat dengan tanaman liar dan membersihkan perkarangan beserta isi dari gedung pemuda dan posyandu dusun. Karena sangat jarang digunakan, kedua gedung ini sangat berdebu dan perlengkapan yang berada didalamnya banyak yang sudah keropos dan rusak.

Aye-aye Captain!